Tertawa Untuk Pelepasan Stress

Kita semua mungkin tersenyum dan tertawa sepanjang hari. Akan tetapi, di balik guratan senyum dan tawa itu, kita tidak banyak berpikir tentang bagaimana efek atau dampak yang diberikannya kepada tubuh kita. Kedua hal ini diketahui memiliki efek yang luar biasa pada kesehatan fisik dan juga mental seseorang. Banyak yang mengatakan bahwa semakin banyak kita tersenyum, maka perasaan kita juga akan semakin baik. 

Tertawa adalah suatu hal universal. Tertawa tidak ada hubungannya dengan bahasa apa yang kita pakai, dengan budaya apa kita dibesarkan, atau keyakinan apa yang kita anut. Kita semua tertawa. Para psikolog telah mendefinisikan tawa sebagai aktifitas berbicara dalam bahasa lidah: kita tidak bisa mengendalikan apa yang kita tertawakan, atau pun mengendalikan suara apa yang keluar dari mulut kita. Yang kita tahu bahwa kita sedang tertawa, dan dengan tertawa itu kita dapat mengatasi semua perbedaan yang kita punya. 

Stres karena percintaan tidak berjalan lancar? Banyak pekerjaan yang belum terselesaikan? Atau ada masalah keluarga? Apa pun masalahnya, cobalah untuk tertawa walau hanya sebentar.

Tertawa menurut sains

Apa itu tertawa? Dalam dua dekade terakhir, studi terbesar untuk memahami ini mungkin telah dilakukan oleh pakar neurologi Amerika, Robert Provine, yang kini menjabat profesor psikologi di Universitas Maryland, Baltimore County.
Ia mengingatkan kita bahwa tawa mirip dengan tanda panggil – yang merupakan cara komunikasi di dunia hewan – pada manusia.
Ia menulis di bukunya yang terbit pada 2001 Laughter: A Scientific Investigation: "Tawa adalah sinyal sosial yang sangat mendasar pada manusia. Tertawa adalah soal hubungan."
Provine mempelajari kapankah kita tertawa, dan menemukan bahwa kita 30 kali lebih mungkin untuk tertawa ketika bersama orang lain daripada sendirian.
Dalam bukunya, poin pokok Provine adalah "Kita cenderung mengabaikan fakta bahwa perilaku tertawa berevolusi karena efeknya terhadap orang lain, bukan untuk memperbaiki suasana hati atau kesehatan."
Kita seringkali tertawa, menurut penelitian Provine, menyusul percakapan kantor yang remeh-temeh. Tawa muncul setelah komentar seperti "kita bisa tangani ini", "saya rasa saya sudah selesai", atau "inilah dia".


Kebanyakan dari kita yang membaca pemicu-pemicu ini mungkin bisa mengenali bagaimana percakapan di kantor kita juga bisa diikuti dengan tawa. Bukan karena suatu lelucon, tapi lebih merupakan momen koneksi —komunikasi dengan kolega untuk menunjukkan relaksasi.
Tawa adalah sinyal bawah-sadar bahwa kita berada dalam kondisi relaksasi dan aman, menurut profesor Sophie Scott dari Universitas College London. Banyak mamalia, contohnya, menunjukkan reaksi yang mirip tawa —tapi reaksi-reaksi itu bisa dihentikan oleh kondisi emosional tertentu.


Image captionProfesor Sophie Scott menemukan bahwa tikus berhenti tertawa ketika merasa gelisah.

Dengan kata lain, jika suatu kelompok tertawa bersama, itu mengisyaratkan bahwa 'dinding pelindung' kita sedang turun.
Ini penting karena penelitian menunjukkan bahwa ketika otak kita dalam keadaan santai, kita melakukan asosiasi ide bebas dengan mudah, yang dapat berujung pada kreativitas.
Mark Beeman dari Universitas Drexel dan John Kounios dari Universitas Northwestern ingin mengetahui apakah tertawa bisa membantu orang menyelesaikan teka-teki logika yang rumit.
Kepada para partisipan, mereka menunjukkan Robin Williams membawakan lelucon dalam pertunjukan lawak tunggal dan kemudian memberi mereka pertanyaan tes.
Kounios dan Beeman tertarik untuk melihat apakah tertawa dapat memfasilitasi lebih banyak kilatan inspirasi di girus temporal superior anterior (bagian otak tepat di atas telinga kanan yang dikaitkan dengan keterhubungan ide-ide).
"Tikus berhenti tertawa ketika mereka merasa gelisah," ujarnya. "Manusia juga begitu. Tertawa adalah tanda bahwa seseorang tidak sedang gelisah. Dan itu tandanya bahwa suatu kelompok dalam keadaan baik."

Image captionPenelitian Mark Beeman dan John Kounios menunjukkan bahwa partisipan yang tertawa pada klip komedi Robin Williams lebih baik dalam menyelesaikan teka-teki.

Pengamatan menunjukkan bahwa tertawa pada klip komedi singkat menaikkan tingkat penyelesaian puzzle sebanyak 20%.
Kenapa bisa demikian?
Beeman dan Kounios berkata kekurangan fokus yang terkait dengan tawa memungkinkan otak kita memproses banyak informasi satu per satu dan menghubungkan konsep dengan cara yang tidak bisa dicapai konsentrasi kaku.
Mungkin tertawa sekadar membantu kita menghapus stres dari tempat kerja.
Teresa Amabile adalah seorang profesor dari Harvard yang telah menghabiskan 40 tahun untuk membangun pemahaman tentang kapan kita paling kreatif. Menurut amatannya – salah satu yang paling sering dikutip di bidang psikologi kerja – lingkungan kerja yang positif lebih kreatif daripada yang membuat stres.
Stres adalah musuh inovasi. Laporan ilmiahnya yang terkenal secara dramatis menyatakan: "Jika kreativitas terancam, ia seringkali berakhir terbunuh."

Manfaat Tersenyum dan Tertawa

Jika kamu mencari cara yang kecil dan mudah untuk menjaga kesehatanmu di sepanjang hari, kamu mungkin terkejut ketika menemukan bahwa tersenyum dan tertawa dapat menyempurnakan health goals mu. Kita semua pasti ingin berbahagia dan tertawa. Sementara tertawa dapat membuatmu merasa lebih baik, berikut adalah 10 penjelasan ilmiah dibalik dampak positif yang dimiliki tersenyum dan tertawa terhadap tubuh kita
  1. Meringankan Stres
Orang-orang di masa sekarang tampak seperti memiliki load yang lebih besar. Ini yang membuat mereka tampak lebih mudah stres. Dengan datangnya internet dan gawai, banyak keuntungan yang dapat kita peroleh. Akan tetapi, kita juga tidak bisa melupakan masalah finansial dan tekanan sosial yang lebih kompleks dibandingkan generasi sebelumnya. Stres yang kita hadapi di tengah kondisi seperti ini, dapat berdampak negatif pada kesehatan kita.
Stres terhubung dengan beberapa kondisi kesehatan fisik dan juga mental, meliputi:
Sebenarnya, tindakan sesederhana seperti tersenyum, dapat membantu mengurangi level stres kita. Penelitian menemukan bahwa dengan tertawa, produksi hormon kortisol atau hormon stres pada seseorang akan berkurang. Hormon ini dilepas ketika seseorang merasa kewalahan oleh emosi negatif. Orang yang tersenyum dan tertawa ditemukan memiliki lebih sedikit hormon ini di dalam tubuhnya dibanding dengan mereka yang tidak.
Cara lain dari bagaimana tersenyum dan tertawa bekerja untuk meringankan stres adalah dengan memberikanmu distraksi atau pengalihan perhatian. Hal-hal yang membuatmu tersenyum mungkin membantumu untuk mengurangi level stres.
Di samping tersenyum dan tertawa, cara sederhana lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi stres adalah dengan meluangkan waktu untuk meditasi atau berlatih yoga, bergabung dengan klub buku, berbicara dengan terapis, atau minum obat. Tentu, senyuman dibutuhkan untuk memulai semuanya.
  1. Tersenyum Melepaskan Endorfin
Untuk tersenyum, dibutuhkan beberapa usaha untuk menggerakkan beberapa spesifik otot yang berkaitan dengannya. Otak kita mengontrol semua pergerakan otot, sehingga bisa mengenali kapan kita menggerakkan otot-otot tersebut. Ketika otak kita menyadari bahwa kita sedang tersenyum, maka saat itulah neurotransmiter endorfin dihasilkan.
Neurotransmiter adalah bahan kimia yang dihasilkan oleh otak kita. Hal ini diketahui dapat memengaruhi suasana hati, baik secara positif maupun negatif. Pelepasan endorfin diketahui dapat membuat orang dapat lebih bahagia. Ini mungkin menjadi alasan mengapa banyak orang yang menyarankan kita untuk tersenyum, bahkan ketika kita merasa sedih. Endorfin yang dilepaskan ini dapat membuatmu merasa lebih baik.
Teori yang menjelaskan bahwa kesan wajah seseorang dapat memengaruhi suasana hati bisa disebut dengan “facial feedback hypothesis” dan pertama kali diusulkan oleh Charles Darwin.
Endorfin dapat membantu untuk menempatkan kita dalam suasana hati yang bagus juga dapat membantu menyembuhkan rasa sakit yang ringan. Meskipun begitu, banyak orang yang mengalami sakit kronis dan tetap mencoba untuk tersenyum sebanyak mungkin. Hal ini dikarenakan tersenyum membuat mereka merasa lebih ringan setelahnya. Kiat ini sekaligus dapat membantu orang untuk menjauh dari obat penghilang rasa sakit yang bersifat adiktif. Akan tetapi, perlu dipertegas bahwa tersenyum dan tertawa tidak akan cukup untuk menyembuhkan sakit sedang atau berat.
Kesimpulannya, endorfin tidak hanya membantu menempatkan dirimu dalam suasana hati yang lebih baik, tetapi juga dapat mengurangi rasa sakit ringan.
  1. Tertawa Bagus untuk Kinerja Paru-paru
Kita semua membutuhkan oksigen agar sistem pernapasan kita bekerja dengan benar. Oksigen juga membantu setiap sel untuk berkembang dengan baik, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan membantu sistem peredaran darah kita. Untuk memastikan bahwa sistem yang penting bagi tubuh kita ini aktif, kita juga perlu memastikan bahwa kita mendapatkan oksigen yang cukup. Untuk mendapatkan oksigen ini, kita perlu mengambil napas dalam-dalam. Tertawa yang mendalam dan menekan bagian dada atau perut dapat membantu paru-parumu mendapatkan oksigen yan lebih banyak, sehingga dapat bekerja lebih baik.
Kita biasanya hanya mengganti oksigen di paru-paru dengan 25% oksigen segar ketika bernapas dengan normal. Bernapas dalam-dalam membantu melepaskan udara lama di paru-paru kita dan sepenuhnya mengganti dengan udara segar. Karena tertawa dapat membantumu bernapas dengan baik, kamu mungkin akan mendapati manfaatnya ketika berolahraga atau tidur.
  1. Menurunkan Berat Badan
Kebanyakan dari kita bisa dengan mudah kehilangan beberapa kilogram. Ketika kamu menemukan dirimu dalam kategori tersebut, maka kamu bisa memiliki keuntungan dalam mengikuti sesi/kursus tertawa yang baik.
Pernahkah kamu tertawa sehingga sehingga pipi dan perutmu sakit? Hal ini dikarenakan tertawa menggunakan beberapa otot. Terkadang, tertawa juga memerlukan beberapa usaha dan ini berarti ketika kamu tertawa, kamu membakar beberapa kalori dalam tubuh. Namun, sebelum kamu mengganti gym dengan tertawa kamu harus memahami bahwa tertawa hanya akan membantu membakar beberapa kalori dalam sehari. Jadi, kamu masih butuh makanan yang sehat dan berolahraga untuk mempertahankan berat badan dengan baik.
  1. Memberikan Fokus Lebih Baik
Ketika kamu memiliki terlalu banyak tugas, terkadang akan sulit untuk mempertahankan fokus. Beban kerja yang besar dan tekanan emosional yang tinggi bisa membuatmu merasa diserang. Inilah yang kemudian memaksamu untuk masuk ke dalam mode “fight or flight”. Dalam mindset ini, kamu mungkin akan memilih mode “flight” dan menghindar dari pemenuhan tugas-tugas tersebut. Kamu juga mungkin tidak dapat menangani tugas-tugasmu secara efektif dengan menggunakan mode “fight”. Tersenyum dapat membantumu untuk lebih fokus dengan cara menenangkan hati serta membuat pikiranmu jernih. Ketika pikiran kita jernih, kita bisa menyelesaikan lebih banyak hal.
  1. Terlihat Lebih Muda
Masyarakat banyak mengasosiasikan masa muda dengan kecantikan. Sementara pria dan wanita sebenarnya terlihat cantik di setiap umurnya, kamu mungkin tidak akan keberatan untuk terlihat sedikit lebih muda. Tersenyum dapat membuatmu terlihat sekitar 3 tahun lebih muda. Tersenyum dan tertawa juga membuatmu terlihat gembira, seperti seseorang yang baru saja memulai hidupnya. Teruslah tersenyum, dan lihatlah bagaimana itu akan bekerja lebih baik dibandingkan dengan krim anti-ageing yang selalu kamu gunakan di setiap pagi.
  1. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuhmu dirancang untuk melawan bakteri-bakteri berbahaya dan membuatmu tetap sehat. Sayangnya, sistem kekebalanmu bisa berkurang ketika kamu sedang sangat stres. Tersenyum dan tertawa dapat membuatmu lebih rileks serta mengaktifkan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Kamu tetap membutuhkan liburan, menjaga kebersihan, dan makan banyak antibiotic untuk menjaga sistem kekebalan tubuhmu. Namun, jika tersenyum membantu, kamu juga bisa mulai mencoba untuk tersenyum lebih banyak.
  1. Membuat Orang Lain Bahagia
Tersenyum dan tertawa tidak hanya baik untuk dirimu. Kedua hal ini juga bisa sangat bermanfaat bagi orang-orang disekitarmu. Sikap yang baik cenderung menular. Ketika kamu memasuki ruangan dengan tawa dan berbahagia, orang-orang disana juga akan mulai tersenyum dan tertawa. Menjadi seseorang yang dapat membuat reaksi seperti ini, pasti sangat memuaskan.
  1. Tertawa Membuatmu Hidup Lebih Lama
Kematian memang tidak bisa dihindari. Namun, itu tidak berarti bahwa kita tidak bisa melakukan apapun untuk bisa tetap sehat dan hidup lebih lama. Penelitian menunjukkan bahwa mereka yang banyak tersenyum dan tertawa cenderung hidup lebih lama. Faktanya, orang yang tersenyum dan tertawa rata-rata akan hidup 7 tahun lebih lama. Ini disebabkan oleh berkurangnya level stres yang dialaminya saat melakukan ini serta beberapa manfaat lain yang diberikan pada tubuh.
  1. Membuatmu Lebih Menarik dan Mudah Didekati
Marilyn Monroe pernah berkata, “Senyum adalah makeup terbaik yang bisa dipakai semua wanita”. Kita semua ingin untuk terlihat menarikKita juga pasti ingin memiliki interaksi sosial yang lebih baik. Tersenyum dan tertawa dapat membantumu untuk mendapatkan kedua hal tersebut. Ada sesuatu tentang senyuman yang seolah memancarkan cahaya pada orang-orang di sekitarnya.
Ketika kamu tersenyum, kamu terlihat jauh lebih ramah dan mudah didekati. Kamu terlihat seperti orang yang memancarkan energi positif jika orang lain mencoba untuk berbicara denganmu. Ini akan membantumu untuk berteman, berbicara dengan klien, dan mendapatkan pasangan. Jika ada dua penjual yang menjual produk yang sama, tetapi yang satu menjualnya dengan tersenyum dan yang lain tidak, maka yang tersenyum lah yang akan mendapatkan kesempatan untuk berbicara dengan lebih banyak pelanggan potensial—karena pada posisi bisa dianggap lebih ramah. Jangan biarkan tidak senyummu mengambil berbagai kehidupan sosial, peluang, serta kehidupan profesional.
When you smile, you also make yourself more approachable to those around you
DAFTAR PUSTAKA:

-“10 Benefits Of Smiling And Laughing. The Science Behind It” oleh Self Development Secrets (www.selfdevelopmentsecrets.com) 


Komentar