Satanic Finance???!!

Hola sahabat.... Dhika balik lagi nulis ni. eits ini bukan raditya dika ya tapi ini gege andhika. wkwkwkwkwk efek punya nama pasaran ya begini.... kadang disamakan dengan de'e yang sudah bersama kalian. eaaaa apasih!! wkwkwkwk oh ya sebelum mulai... mari ucapkan bismillah dan assalamualaikum. untuk para sahabat dimohon memberikan feed back ya yang sudah melihat. terimakasih.... yuk kita mulai.

Sore tadi lagi asik ngobrol dengan sahabat yang ahli sejarahwan, bahwa dunia itu mulai menerapkan satanic finance yang merupakan teori penyatuan dunia dalam pemerataan ekonomi disatu bendera. apasih sih itu satanic finance? apakah dia kaya orang jawa dulu yang pake klenik? wkwkwkwkwk atau yang pakai masa untuk memuja setan? 

awal mula satanic finance

Bermula dari Profesor Kameel Mydin Meera dari Malaysia menggagas 3 unsur utama ketidak-adilan yang telah berlangsung berabad abad lamanya sejak uang kertas diberlakukan maka terjadi ketimpangan antara negara yang mata uangnya termasuk kategori hard currency vs negara negara yang mata uangnya masuk kategori soft currency.
Menurut Profesor Kameel Mydin Meera gagasan beliau inilah yang telah menginspirasi sebuah buku yang berjudul Satanic Finance yang ditulis oleh A. Riawan Amin. Menurut saya buku tersebut sangat berguna dan sangat mudah untuk  dimengerti baik oleh para pakar maupun bagi orang awam sekalipun. Saat ini tidak sedikit yang masih  menganggap sistem perbankan konvensional modern adalah merupakan suatu sistem pengelolaan keuangan yang tanpa cacat dan sangat diperlukan untuk membangun perekonomian suatu negara, tetapi ternyata sistem perbankan yang sudah dianggap mapan ini adalah sistem yang membuat sebagian orang menjadi kaya raya dan sebagian besar lainnya malah jadi terjerat dalam suatu vicious circle yang merupakan suatu siklus kemiskinan yang tidak berakhir, kecuali salah satu mata rantainya dihilangkan yang berupa 3 pilar setan tsb.
Masih menurut buku tersebut sistem perbankan konvensional modern adalah suatu alat dari suatu sistem yang melegalkan terjadinya exploitation de’lome par’ lome  yaitu merupakan sistem perbudakan manusia atas manusia bahkan dapat juga merupakan alat yang dapat digunakan suatu negara untuk menjajah negara lain. Dimana pada kenyataannya ada segelintir elit penguasa keuangan dunia yang menguasai pusat pusat bank sentral yang mengatur semua sistem perbankan yang berlaku di seluruh dunia.
Untuk jelasnya apa yang disebut dengan  the three pilars of satanic finance tsb. Adalah sbb.:
1. Fiat Money (uang kertas)
2. Fractional Reserve Requirement (cadangan minimal uang di Bank)
3. Interest (Bunga atau Riba)

Hal-hal yang disebut di atas  inilah yang merupakan tiga fondasi utama yang telah menjadi benalu bagi kehidupan ummat manusia selama ini sahabat!
Fiat Money (uang kertas).
Bab pertama menjelaskan tentang The Three Pillars Of Evil atau Tiga Pilar Setan yang diawali dengan sebuah ilustrasi dalam kisah Sukus dan Tukus dimana ke-dua suku ini yang awalnya hidup dalam keharmonisan dengan kekayaan alam dan kebersamaannya dan pada akhirnya mulai memudar hingga hilang dan berakhir dengan kemiskinan karena  pengaruh buruk sistem ekonomi setan yang dikemas dengan cerita yang semenarik mungkin diceritakan kepada penduduk suku hingga mereka terpengaruh dengan rayuan dua utusan setan ini. 
Diawali dengan penukaran sistem transaksi dengan menggunakan uang kertas (fiat money) yang diciptakan tanpa didukung (backed) dengan logam mulia. Ketika penciptaan uang melebihi jumlah barang, inflasi terjadi dan harga-harga barang dan jasa terus naik hingga menimbulkan kemiskinan dimana-mana. 
Berlanjut pada syarat cadangan wajib (Fractional Reserve Requirement) yang mensyaratkan setiap bank di wilayah otoritasnya menyimpan sebagian kecil dana yang disetorkan deposan sebagai cadangan untuk memenuhi kondisi normal permintaan deposan yang menarik depositonya. FRR  menempatkan bank (bukan hanya bank sentral) sebagai agen yang turut menggandakan uang secara tidak langsung melalui kredit yang diberikan bank dari dana deposito deposan dan akhirnya dilengkapi dengan sistem pengkutipan bunga (interest) yang diartikan sebagai biaya servis pinjaman. 
Ada tiga konsekuensi utama berlakunya bunga. Pertama, bunga menuntut tercapainya pertumbuhan ekonomi terus-menerus meskipun sudah mencapai titik jenuh. Kedua, bunga mendorong persaingan antara pemain ekonomi itu sendiri. Ketiga, bunga cenderung memposisikan kesejahteraan pada segelintir minoritas dengan memajaki kaum mayoritas.
Awal mulanya uang dapat berwujud dalam berbagai bentuk, antara lain pernah berupa kulit kerang, garam dll. Pada dasarnya alat tukar seperti ini pada prakteknya mudah rusak dan tidak tahan lama. 
Puncaknya penemuan bentuk uang yang paling ideal adalah ditemukan uang dalam bentuk  emas, maka emas menjadi alat tukar yang dapat dipakai lebih dari 12 abad. Dengan ditemukannya emas sebagai mata uang maka terjadi keadaan dimana uang menemukan bentuknya yang relatif lebih sempurna dan adil sehingga juga menjadikan keadaan perekonomian relatif lebih stabil.
Permasalahan mulai timbul ketika bangsa Yahudi mulai memperkenalkan uang kertas melalui ksatria templar ketika perang salib, dimana peziarah yang membawa emas harus menitipkan emasnya pada mereka dan peziarah diberikan surat jaminan dan dapat mencairkan emasnya kembali setelah sampai di kota yang dituju, tentunya dengan potongan pelayanan dengan besaran tertentu. Surat jaminan inilah yang merupakan cikal bakal uang kertas.

Pada awal kemunculan uang kertas, masyarakat menyimpan emasnya dengan surat jaminan dapat menukarkan surat jaminan itu setiap saat, sehingga masyarakat percaya akan kertas surat jaminan yang tidak bernilai secara intrinsik tersebut. Setelah masyarakat menjadi lebih percaya, emas yang mereka simpan menjadi sangat jarang mereka ambil karena yakin emasnya akan dapat diambil bila sewaktu-waktu dibutuhkan. Para bankir yang tamak dan jahat melihat suatu peluang untuk melipat gandakan hartanya dengan suatu taktik licik yang sekarang menjadi kurikulum yang dipelajari oleh semua mahasiswa ekonomi dan perbankan. Taktik ini disebut Fractional Reserve Requirement.

Fractional Reserve Requirement.

Bab kedua dengan jelas menuturkan masalah utang yang berasal dari individu maupun negara. Dalam dunia setan, utang adalah cara mudah untuk menjebak anak adam ke dalam dosa. Ujung-ujungnya mereka melepas tali silaturahmi hingga saling membunuh. Utang mayoritas dipengaruhi oleh kebutuhan konsumtif, padahal itu hanyalah kebutuhan tersier. Orang tidak bisa lagi mengontrol dan merencanakan uangnya dengan baik. Semakin parah ketika dunia mengenalkan credit cardInilah produk unggulan yang juga berfungsi seperti fiat money karena secara jelas menambah dan menggandakan uang beredar yang berakibat pada keharusan membayar bunga dan denda atas keterlambatan. Utang mendorong manusia untuk menjual segala asetnya ketika sudah terhimpit dan tidak sanggup lagi untuk membayar. Ini juga terjadi pada sektor pemerintahan yang secara jelas kita lihat pada perekonomian Indonesia di tahun 1998 atas pinjaman dana dari IMF yang menjadikan Indonesia sebagai negara budak, dimana intinya utang berbuah pada perbudakan.


Fractional Reserve Requirement ractional Reserve Requirement adalah suatu peraturan pada perbankan yang mengharuskan setiap bank memiliki minimal 10% dari uang yang dikreditkan/dipinjamkan, artinya bila jumlah yang dikreditkan sebesar 100 juta, maka bank harus tetap memiliki dana cadangan yang dapat dicairkan sewaktu-waktu sebesar 10 juta (10%).

Pada bab ketiga, buku ini membahas tentang pengeksploitasian oleh mata uang Dollar. Fiat money dijadikan alat eksploitasi yang memungkinkan penguasa untuk mendapatkan semua yang berharga tanpa modal apa-apa. Kekuasaan bisa mendiskretkan uang kertas yang seolah-oleh sebaik logam berharga atau kekayaan lain yang serupa. 

Dalam logika keuangan, cek sama seperti utang. Dimana si penulis cek memiliki utang kepada si penerima cek. Selama cek itu tidak benar-benar dicairkan, si penulis cek akan terbebas dari biaya tagihan cek. The fed lah pelopornya. The fed juga yang berhak menerbitkan dan mencetak Dollar. Sebuah institusi yang memiliki otoritas untuk mencetak uang, bukan milik negara malah sebaliknya, lembaga ini milik pihak swasta. Disini mereka bebas untuk mengeksploitasinya. 

Kesempatan memonopoli keuangan global, atas nama warga Amerika. Motto In God We Trust di lembar denominasi Dollar sejujurnya menjadi hikmah tersendiri bagi kaum setan setelah sempat tidak senang dengan motto ini. Dengan menjalankan motto ini, dollar seolah-olah menjembatani dunia para kaum beragama dalam saling tolong-menolong, berbuat kebajikan dan berbagi. Namun dalam kenyataannya, dollar malah dijadikan alat eksploitasi, memerangi yang lemah, menyuburkan kekacauan, serta mendukung peperangan. 

Sempat terjadi Dollar Over Hang pada tahun 1960 ketika nilai dollar yang disimpan sebagai cadangan devisa oleh negara-negara mitra AS sebagai cadangan setiap dollar yang mereka cetak. Ketika ini terjadi, De Gaulle, presiden Perancis ke 5 yang melakukan regim moneter dan mengajak negara-negara di dunia untuk kembali kepada emas dan diikuti oleh negara Spanyol. 

Pada Agustus 1971, berakhirlah sistem Bretton Woods, yaitu sistem yang melahirkan tiga institusi keuangan dunia yaitu Dana Moneter Internasional,Bank Dunia, danOrganisasi Perdagangan Dunia

Dollar diserahkan penuh kepada pasar dan tidak lagi di back-up dengan emas. Inilah awal dollar tidak lagi menjadi mata uang yang netral, dimana negara AS lah yang berhak mencetak dollar dan masyarakat dunia yang menyediakan produk untuk ditukar dengan dollar. 

Sedangkan bab ke empat memaparkan tentang The Heaven’s Currency yaitu Dinar dan Dirham. Dalam buku muqaddimah, Ibn Khaldun menulis, Tuhan menciptakan dua logam mulia untuk menjadi alat pengukur nilai/harga. Sebagai alat ukur, logam mulia bisa dibilang sebagai mata uang surga(Heaven’s currency) karena fungsinya dalam menjaga keadilan yang menjadi salah satu ciri utama penghuni surga. Dinar dan Dirham dibuat dari bahan yang berharga, yaitu emas dan perak yang layak dijadikan mata uang universal. Di mata setan, penggunaan dinar dan dirham sebagai mata uang akan merusak Three Pillars of Evil.

Uang kertas semula adalah surat utang yang akan dibayar oleh penerbitnya yaitu pemerintah. Namun, ketika pemerintah mendeklarasikan bahwa uang itu tidak bisa lagi ditukar dengan logam, otomatis kontrak untuk membayar uang tidak terlaksana. 

Dalam Islam, utang tidak bisa dijadikan sebagai alat tukar. Penggunaan utang sangat terbatas pada kontrak yang dilakukan oleh orang-orang yang terlibat di dalamnya. Kembali lagi kepada logam. Apakah adil, Sumber Daya Alam diambil dan ditukar hanya dengan kertas yang sangat tidak bernilai? Tentu tidak. Selama ekonomi masih difasilitasi dengan fiat money, keadilan tidak akan pernah tegak. 

Interest (Bunga/Riba)

Mengenai riba AlQuran dalam ayat-ayatnya antara lain dalam surat Al Baqoroh dari ayat 275 sampai dengan ayat 279 sangat jelas mengharamkan riba dan meghalakan jual beli. Riba secara  linguistik berarti tumbuh dan membesar; dalam bahasa Arab bermakna ziyadah atau tambahan.
Secara teknis riba berarti pengambilan tambahan dari harga pokok atau modal secara batil.
Yusuf Al Qardhawi dalam salah satu kitabnya, mengatakan : ”Setiap pinjaman yang mensyaratkan di dalamnya tambahan adalah riba”.
Menurut Mazhab Syafi`I Riba Dibagi Menjadi 3

Riba al yad

Riba yad adalah termasuk jenis riba jual beli, baik barang ribawi maupun non ribawi. Arti riba yad adalah riba yang terjadi pada transaksi yang tidak menegaskan harga pembayaran apabila transaksi dilakukan dengan penyerahan langsung (tunai) atau penyerahan tunda
Riba al fadl
Pengertian Riba Fadhl dan Contohnya Yang Harus Sahabat Mengerti Riba fadhl sebenarnya adalah riba yang dikarenakan adanya kelebihan atau tambahan dalam proses pertukaran antar barang (transaksi) yang seharusnya ditukarkan berdasarkan tamatsul atau semisal.




Riba an-nasi`ah
Pengertian Riba Nasiah dan Contohnya Yang Harus Anda Pahami. Riba adalah satu cara mencari uang yang dilakukan dengan cara yang dilarang dan dibenci Allah SWT. Riba berdasarkan bahasa artinya adalah berlebihan atau bertambah.









Syafi`ǐ Antonio Membedakan Riba Atas Beberapa Jenis:

Riba Qardh, riba jahiliyah, yaitu uang dibayar lebih dari pokoknya. Karena si peminjam tak mampu membayar hutangnya tepat waktu.
Riba al-fadl, yaitu pertukaran antar  barang sejenis dengan kadar atau takaran yg berbeda, dan barang  tsb termasuk  jenis barang ribawi
Riba an-nasi`ah yaitu penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang dipertukarkan dgn jenis barang ribawi.
Sebelum dikeluarkannya fatwa haramnya bunga bank oleh MUI bunga bank hanya dianggap syubhat belaka tetapi dengan dikeluarkannya Fatwa MUI Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Bunga Bank, maka bunga bank dianggap sama dengan riba yang diharamkan AlQuran artinya dianggap sama dengan praktek riba di jaman Nabi SAW
Walhasil ketiga sumber masalah di atas itulah yang menjadi tugas bersama ummat Islam dan ummat manusia seluruhnya dalam memerangi kebathilan bersama sepanjang jaman di bidang ekonomi dan keuangan baik secara mikro maupun secara makro ekonomi.
Konklusi

Bab ke lima memberi energi positif untuk sebuah peran yang disebut dengan El Libertador. El libertador adalah sebuah sebutan yang dicetuskan oleh Simon Bilovar sebagai sebuah perlawanan dan pembebasan. Di sini diaplikasikan dengan sebuah pengertian yakni El Libertador adalah sebuah perlawanan dengan menyuarakan perlunya sistem baru yaitu duplikasi terhadap sistem perbankan Islam yang bertujuan untuk merobohkan sistem bunga (Interest) yang merupakan salah satu dari tiga pilar setan. Rupanya setan tak habis ide untuk menghancurkannya. Akhirnya mereka mempengaruhi para pemimpin untuk merubah kata Islam menjadi Syariah dalam dunia perbankan. Sedangkan, Islam sebagai ideologi mencakup empat elemen yaitu Aqidah, Syariah, Ibadah dan Akhlak. Dengan diganti menjadi ‘Bank Syariah’, pesan ini telah dipangkas. Syariah juga bisa diartikan sebagai syariah menurut agama lain. Dari sini dibuatlah berbagai spekulasi bahwa bunga tidak riba karena bukan merupakan penggandaan hingga godaan kepada bank syariah besar untuk memisahkan diri dari bank syariah yang mulai berkembang. Inilah usaha para setan, tinggal bagaimana kita menyikapi hal ini dengan ilmu, iman dan akhlakul karimah. Siapkan diri kita untuk menjadi el libertador. Tidak sedikit ujian dan cobaan ketika kita berjuang, namun dengan semangat dan keikhlasan untuk mempertahankan kebenaran, insyaAllah semuanya akan berbuah manis.


ini ya sahabat bukunya, lo mau baca di internet banyak e-booknya. aku sih ada.. tapi lo mau sharing berbagi pengetahuan ya ayuh..... dibaca sampai lengkap loh ya biar nda mis konsepsi alias nda ngawur bin blawur wkwkwkw. oke terimakasih.... selamat membaca dan semoga ini menambah keilmuan sahabat semua! akhir kata... saya..... bye! ya sudah lah ya!!! wkwkwkwk













Referensi 
- Buku Satanic FInance by Ahmad Riawan Amin





















Komentar